BAHAYA MINOL
Dalam ilmu kimia alkohol adalah sebutan untuk senyawa kimia organik yang
mengandung gugus hidroksil (-OH) dan terikat pada atom karbon. Atom
karbon tersebut, kemudian terikat pada atom karbon lain. Manfaat alkohol
dalam kehidupan sangat banyak. Alkohol bisa digunakan untuk kebutuhan
medis, otomotif, kecantikan, dan campuran bahan minuman.
Namun apa yang terjadi jika alkohol tidak dinikmati secara wajar dan
cenderung berlebihan. Pasti dampak negatif yang akan selalu muncul.
Sebelum membahas lebih jauh, anda perlu tahu terlebih dahulu apa itu
minuman beralkohol. Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung
etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan
penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol
dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah
melewati batas usia tertentu.
Etanol atau jenis alkohol yang biasa terkandung dalam minuman alkohol
bisa diproduksi dari proses permentasian buah, gandum, atau ragi. Etanol
adalah jenis alkohol yang bisa diciptakan secara alami. Etanol, bahkan,
sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan dikenal dengan istilah obat untuk
bersenang-senang yang paling tua dan paling banyak digunakan.
Mengkonsumsi minuman beralkohol kini seperti menjadi bagian gaya hidup
dari sebagian masyarakat Indonesia. Berawal dari sekedar coba-coba,
banyak yang kemudian akhirnya ketagihan dengan jenis minuman yang satu
ini.
Minuman beralkohol memiliki kadar yang berbeda-beda. Misalnya, bir dan
soda alkohol (1-7 % alkohol), anggur (10-15 % alkohol), dan minuman
keras atau biasa disebut dengan spirit (35-55 % alkohol). Konsentrasi
alkohol dalam darah dicapai dalam 30-90 menit setelah diminum.
Selama ini dampak negatif dari konsumsi alkohol berlebih yang paling
banyak diketahui orang adalah mabuk semata, dan itupun dapat hilang
dengan sendirinya. Tapi ternyata efek negatifnya tidak berhenti sampai
disitu saja. Bukan hanya menyebabkan mabuk, namun alkohol juga memiliki
dampak negatif lain bagi tubuh. Dampak minuman yang mengandung alkohol
tinggi pada manusia adalah merusak sistem metabolis tubuh manusia yang
kemudian menimbulkan ketagihan dan merusak sebagian unsur otak.