Rabu, 28 Januari 2015

Apel California

 PERINDAG AWASI APEL CALIFORNIA

 Tim PBJ sedang Cek Apel di Ritel Modern

Untuk melindungi konsumen dari bahan berbahaya jenis bakteri listeria monocytogenes pada buah apel jenis granny smith dan gala asal California Amerika Serikat maka terjunkan Tim Pengawas Barang Beredar dan Jasa Rabu, 28 Januari 2015. Hal ini sejalan dengan kebijakan Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementrian Perdagangan. Dua jenis apel ini baru ini telah beredar di beberada daerah. Namun di Wonosobo sendiri tidak ditemukan setelah menyisir grosir dan ritel modern. Pasokan hortikultura jenis buah-buahan dipasok dari importir asal Semarang, Pemalang danYogyakarta.Tidak  adanya apel jenis tersebut karena harganya lebih mahal dari apel Fuji asal Tiongkok maupun apel Washington asal Ameriksa serikat. Memang yang dilarang hanya dua jenis tersebut.Adapun apel asal Afrika, China, maupun Amerika selain yang dua jenis itu tetap aman dikonsumsi. Kementrian Perdagangan akan memperketat arus importasi jenis hortikultura ini agar konsumen terlindungi. Bahkan berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 70 Tahun 2012 tentang Hortikultura telah diatur dimana ritel modern kelas supermarket  tidak boleh lagi impor langsung tapi harus melalui distributor, agar bisa lebih dikendalikan.

(Drs.Oman Yanto,MM:Ketua Tim Pengawas Barang Beredar dan Jasa Bidang Perdagangan).

Kamis, 22 Januari 2015

Kuota BBM

KUOTA BBM TERANCAM JEBOL
JIKA PERILAKU KONSUMEN SEPERTI SEKARANG

 Salah Satu SPBU masih di serbu konsumen pada hari ke 3 pasca penurunan harga BBM

Tiga hari pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) PSO atau lebih dikenal BBM Bersubsidi terancam jebol jika perilaku konsumen seperti pada saat ini. Dimana begitu harga turun langsung menyerbu SPBU-SPBU sehingga hampir dipastikan dalam kurun waktu 4-5 jam stok di SPBU mengalami kekosongan. Perilaku konsumen dengan memborong BBM  yang semestinya tidak dilakukan ini akan membahayakan pada ketersediaan stok harian sehingga mengganggu keamanan BBM. Melihat realisasi Tahun 2014 yang lalu juga terjadi jebolnya kuota BBM. Dari kuota premium 54.224.000 liter terealisasi 55.865.000 liter sehingga over kuota sekitar 3%. Sementara kuota jenis minyak solar 23.552.000 liter terealisasi 24.686.000 liter sehingga masih under kuota sekitar 4,6%. Dengan demikian kuota jenis premium lebih banyak penyerapannya dibandingkan dengan jenis minyak solar. Oleh karena itu kami menghimbbau kepada konsumen untuk membeli BBM seperlunya saja karena penurunan harga ini akan dievaluasi setiap 2 minggu sehingga masih ada jeda waktu untuk pembelian BBM sehingga tidak secara spontan bersamaan. Demikian hasil pemantauan kami selama 3 hari pada pekan ini pasca penurunan harga BBM. Mengenai dampak kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat memang setiap BBM naik terjadi secara otomatis kenaikan harga berbagai komoditi. Namun ketika BBM turun masih ada jeda akan turunnya harga itu tidak akan kembali pada harga semula karena sudah terlanjut naik.

(Drs.Oman Yanto,MM: Ketua Tim Pengawas Barang Bersubsidi Bidang Perdagangan).


 

Senin, 19 Januari 2015

HARGA BBM TURUN

HARGA BBM TURUN PREMIUM DAN SOLAR DISERBU KONSUMEN

MENYEBABKAN SEJUMLAH SPBU KOSONG

Akibat penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diberlakukan pukul 00.00 dinihari tadi pertanggal 19 Januari 2015 oleh Pemerintah, sejumlah SPBU mengalami kekosongan stok baik jenis premium maupun minyak solar. Penyebab kekosongan ini akibat banyaknya permintaan BBM oleh konsumen sejak pagi hari sampai siang. Tahun ini kami sudah kordinasi dengan PT. Pertamina, namun belum mengetahui berapa besaran alokasi masih menunggu dari Badan Pengatur Migas. Kalau melihat  tahun 2014 realiasainya mencapai 55.856.000 liter untuk jenis premium   dan 23.552.000 liter untuk jenis minyak solar. Kami menghimbau konsumen untuk tidak menyerbu SPBU dengan berbondong-bondong membeli BBM karena akan berdampak pada kehabisan stok BBM di sejumlah SPBU. Konsumen harus memahami bahwa penurunan harga ini tidak hanya satu hari tapi akan terus berlanjut sesuai kebijakan pemerintah yang didasarkan pada asumsi harga minyak mentah internasional. Oleh karena itu Pemerintah tidak akan menaikan atau menurunkan secara serta merta melainkan melalui mekanisme waktu, sehingga konsumen tidak perlu langsung membeli secara borongan ketika harga turun. Hasil pantauan kami di SPBU Sidojoyo jenis solar kehabisan stok, SPBU Sawangan premium kehabisan stok, SPBU Kalierang sempat kehabisan stok walaupun siangnya sudah tercukupi lagi. Begitu juga di beberapa SPBU lainnya ada yang mengalami kehabisan BBM bersubsidi ini. Jika hal ini terjadi secara terus menerus akan berdampak pada kerugian konsumen sehingga aktivitas masyarakat terganggu karena sebagian konsumen tidak memperoleh bahan bakar.
(Drs.Oman Yanto,MM : Kepala Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Bidang Perdagangan).

Rabu, 14 Januari 2015

Koncer Dharma Wanita

DHARMA WANITA JADI KONSUMEN CERDAS

Narasumber dan Pengurus Dharma Wanita Kabupaten dalam Konsumen Cerdas
Eksistensi Dharma Wanita Persatuan harus menjadi garda terdepan sebagai konsumen cerdas. Sebab Dharma Wanita adalah keanggotaanya terdiri dari ibu-ibu rumah tangga yang punya peran penting dalam menentukan kualitas keluarga. Misalnya produk makanan yang dikonsumsi harus yang layak dan memenuhi standar seperti menggunakan garam SNI karena garam SNI dipastikan mengandung fortifikasi iodium minimal 30-80 ppm. Minyak goreng juga harus SNI yaitu minyak goreng kemasan karena akan memenuhi fortifikasi vitamin A yang disyaratkan. Berbeda dengan minyak goreng curah yang kandungan fortifikasinya tidak terjamin termasuk higienitasnya. Bahkan Kementrian Perdagangan akan berupaya menghilangkan minyak goreng curah di pasaran menjadi minyak goreng kemasan pada tahun ini. Bahan makanan lain juga seperti gula harus SNI, tepung terigu harus SNI sehingga bahan produk makanan tersebut layak untuk dikonsumsi oleh lingkungan keluarga sehingga gizinya terjamin. Selain harus pandai dalam memilih suatu produk bahan makanan juga dharma wanita sebagai konsumen cerdas harus meneliti dulu sebelum membeli. Misalnya apakah bahan tersebut masih segar, utuh, baik dan tidak mengandung bahan berbahaya seperti formalin, rhodamin B, methanyl yellow, boraks dan berbagai bahan lainnya yang membahayakan kesehatan. Karena hasil pengawasan yang dilakukan secara berkala oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wonosobo masih banyak barang yang tidak layak edar. Kegiatan rutin Dharma Wanita ini dilaksanakan di Ruang Rapat Setda dengan tema  khusus GERAKAN KONSUMEN CERDAS dengan menghadirkan Kepala Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Bidang Perdagangan). Dengan adanya gerakan ini diharapkan bisa menyebarkan informasi kepada lingkungannya agar senantiasa waspada dalam setiap membeli suatu produk dalam setiap melakukan belanja di pasar. Kegiatan yang diselenggarakan pekan ini  langsung dipimpin Ketua Dharma Wanita Kabupaten Ibu Wati Eko Sutrisno Wibowo.

(Drs.Oman Yanto,MM: sebagai Narasumber kegiatan dimaksud).
 

Kamis, 01 Januari 2015

Tambahan LPG Thn Baru

LPG 3 KG DITAMBAH 7% SELAMA NATAL DAN TAHUN BARU 2015


Untuk mengantisipasi akan kebutuhan gas selama Natal 2014 dan Tahun Baru 2015, maka Pemerintah telah  menambah pasokan sebanyak 7% atau sebanyak 405.080 tabung. Adapun realisasi dari Januari sampai dengan November 2014 ini sudah mencapai 4.105.400 tabung. Dilapangan memang masih terjadi terjadi kekurangan akibat musim hujan yang terus berkepanjangan serta bertambah banyaknya konsumen pengguna akibat harga gas LPG 12 kg adanya kenaikan serta pemahaman tentang rasa amannya menggunakan gas daripada kayu bakar atau minyak tanah bagi masyarakat yang biasa menggunakan kayu bakar atau minyak tanah. Selain mengantisipasi menjelang Natal dan Tahun Baru juga Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo telah mengusulkan kuota tambahan pada tahun 2015 ini Mengenai berapa jumlah besarannya akan kami sampaikan kalau sudah ada kepastian. Selama ini baru dikoordinasikan dengan Dinas ESDM dan Pertamina. Hal ini didasarkan pada tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat yang tentunya perlu diantisipasi agar tidak terjadi kekurangan seperti pada waktu sebelumnya. Walaupun secara teknis dilapangan akan terjadi seolah-olah kelangkaan karena pendistribusiannya belum sistim tertutup. Akan tetapi Kementrian Perdagangan akan melakukan perubahan pola distribusi yang semula biasa menjadi tertutup, namun implementasinya belum ada kepastian mulai kapan diberlakukan. Selain juga LPG 3kg ini sudah ditetapkan sebagai Kebutuhan Pokok Masyarakat dan Barang Strategis Lainnya. Hal ini untuk menjaga stabilitas harga sesuai ketentuan pada gudang pangkalan.

(Drs.Oman Yanto, MM: Ketua Tim Pengawas Barang Bersubsbidi Bidang Perdagangan).