Kamis, 24 Juli 2014

Barang dan Jasa

PRODUK BARANG DAN JASA AKAN MENAIK TAJAM MASA LEBARAN


Beberapa komoditi barang dan jasa akan mengalami kenaikan secara tajam seiring dengan pola hidup konsumen menjelang Hari Raya Idul Fitri ini.Jenis komoditi yang akan laris manis adalah pakaian jadi, elektronik, dan kebutuhan pokok. Pakaian jadi akan laris karena sudah menjadi tradisi masyarakat bahwa setiap lebaran harus memakai pakaian baru. Begitu pun halnya elektronik akan menaik tajam seiring dengan kebutuhan akan berbagai jenis elektronik yang diperlukan seperti radio, kulkas dan lainnya. Baik itu produk impor maupun domestik. Namun demikian konsumen harus memperhatikan bebarapa hal yaitu tanyakan buku petunjuk manual berbahasa Indonesia dan kartu manual garansi. Ini penting agar konsumen dapat memahami penggunaan alat elektronik tersebut. Sementara untuk produk pangan akan mengalami kenaikan mulai H-7 sampai H-1 seperti halnya produk elektronik. Adapun untuk pakaian jadi akan diserbu konsumen mulai H-7 sampai dengan H+2 Namun demikian konsumen juga harus hati-hati dalam membeli produk pakaian jadi yang melakukan diskon besar-besaran apakah benar bahwa diskon dilakukan atau hanya untuk menarik konsumen. Semua komoditi yang diperdagangkan baik di pasar tradisional maupun pasar modern relatif laris manis karena banyaknya pengunjung yang memenuhi tempat perbelanjaan tersebut sesuai segmen pasarnya. Kalangan menengah ke atas lebih banyak memilih pasar modern sementara kelas menengah ke bawah dan yang selalu konsisten untuk berbelanja di pasar tradisional karena harganya bisa relatif lebih murah. Bukan hanya produk barang akan tetapi sektor jasa juga akan menaik tajam dengan adanya masa lebaran seperti jasa transportasi, jasa perhotelan, jasa distribusi, dan jasa bisnis. 
(Drs.Oman Yanto,MM : Kepala Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Bidang Perdagangan). 

Kebutuhan Pokok

PERINDAG JAMIN KEBUTUHAN POKOK MENJELANG LEBARAN DIPASTIKAN AMAN

Kebutuhan Pokok Mayarakat (Kepokmas) selama masa puasa dan lebaran 1435 H/2014 M dipastikan aman. Demikian hasil dialog interaktif (talk show) yang digelar Radio Pesona FM pada Tanggal 24 Juli 2014 dengan menghadirkan Narasumber Kepala Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Drs.Oman Yanto, MM dan Kepala Seksi Informasi Pasar dan Promosi Untung Suroto, S.Sos. Menjelang pelaksanan puasa dan lebaran harga kebutuhan pokok masyarakat selalu mengalami kenaikan walaupun ada satu dua komoditi yang stabil dan bahkan ada yang turun. Akan tetapi sebagian kebutuhan pokok seperti daging sapi, daging ayam, telor, mengalami kenaikan begitu pula komoditi hortikultura baik buah-buahan maupun sayuran. Kenaikan harga menjelang puasa atau lebaran ini lebih disebabkan oleh faktor psikologis konsumen maupun pedagang. Hal ini dianggap yang lazim bila menjelang masa tersebut barang-barang menjadi naik karena banyak konsumen yang membutuhkan walaupun pasokan distribusi ditambah. Akibat tingginya permintaan secara otomatis harga akan mengalami kenaikan. Sementara berbagai kebutuhan pokok seperti beras,daging sapi, daging ayam, telur, tepung terigu, minyak goreng dipastikan cukup karena masih tersedia di gudang-gudang sub distributor. Bahkan menurut data di Badan Usaha Logistik yang bergudang di Sawangan masih memiliki stok beras di gudang untuk memenuhi kebutuhan 3 bulan kedepan. Selain itu juga kebutuhan LPG 3kg ditambah 4 % selama bulan Juni dan 12 % selama bulan Juli 2014 sehingga adanya kebutuhan tambahan dari realisasi harian sebanyak 13.963 tabung dengan tambahan 1.676 tabung sehingga total menjadi 15.632 tabung perhari. Sementara untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk jenis premium ketersediaan stok ditambah 40% dan solar 5%. Walaupun BBM jenis solar telah over kuota dan tambahannya minimal dimungkingkan cukup karena operasional truk dibatasi hanya untuk mengankut sembako dan bahan kebutuhan tertentu saja yang boleh dioperasikan.
(Drs.Oman Yanto, MM : Kepala Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen). 

Selasa, 15 Juli 2014

Rakor Verifikasi dan Validasi

VERIFIKASI DAN VALIDASI PUPUK

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah melakukan Validasi dan Verifikasi Pupuk Bersubsidi Aula Dinas Tersebut pada hari Senin Tanggal 14 Juli 2014. Hadir sebagai narasumber dari Kementrian Pertanian, Produsen Petrokimia Gresik dan PT. Pusri Palembang. Adapun peserta terdirid dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah dan Perwakilan Distributor Kabupaten/Kota se Jateng. Hasil dari kegiatan tersebut meliputi pentingnya verifikasi bagi provinsi Jawa Tengah untuk dilaporkan kepada pusat. Begitu juga Kabupaten/Kota agar melaporkan hasil verifikasi kepada Provinsi. Verifikasi ini sebagai syarat legalitas petani/kelompok tani untuk memperoleh pupuk. Pemberlakuan verifikasi agar sasaran pendistribusian pupuk benar-benar sampai kepada petani yang berhak menerima. Oleh karena itu RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) menjadi sangat urgen untuk menentukan besaran volume pupuk setiap porodusen, distributor, pengecer dan gabungan kelompok tani/petani. Dengan verifikasi ini akan diketahui secara pasti berapa jumlah pupuk yang perlu didistribusikan. Apabila terjadi selisih antara laporan pengecer dengan hasil verifikasi maka perlu dilakukan catatan biar dilakukan rekonsiliasi oleh BPKP. Hasil verifikasi ini perlu dilakukan validasi mendapat legalitas dari unit kerja yang menanganinya. Apabila terjadi kekurangan pupuk maka perlu dilakukan realokasi. Dalam melakukan realokasi tentunya harus didasarkan pada luasan lahan yang selain pada data sebelumnya.

(Drs.Oman Yanto,MM: Peserta Rakor Verifikasi dan Validasi Pupuk di Dipertan Hortikultura Prov Jateng).
 

Tim Gabungan Makanan Jajanan

TIM GABUNGAN TEMUKAN BERBAGAI MAKANAN MENGANDUNG RHODAMIN B

Tim Gabungan Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo yang terdiri dari Bagian Perekonomian, Dinas Kesehatan, Kantor Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan dan Perikanan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Satpol PP dalam acara pemantauan produk pangan menjelang puasa dan lebaran menemukan berbagai makanan yang mengandung bahan berbahaya. Tim yang diterjunkan ini dilaksanakan mulai tanggal 1-4 dan 7,8,10,11 Juli 2014 di beberapa wilayah seperti Pasar Tradisional Induk Wonosobo, Mojotengah, Kertek, Sapuran, Kaliwiro, Kejajar, Garung dan Wadaslintang. Temuan tim lebih banyak banyak makan yang mengandung rhodamin B seperti Bolu ND asal Tasikmalaya, Jipang asal Ciamis, Bolu Emprit asal Wonosobo, Kuping Gajah asal Wonosobo, Krupuk, Lanting asal Kebumen, Dawet asal Purworejo. Adapun produk lainnya yang mengandung formalin dan boraks tidak ditemukan lagi. Namun demikian konsumen tetap diminta untuk selalu waspada terhadap peredaran makanan yang mengandung bahan berbahaya lainnya.
(Drs.Oman Yanto,MM: Penyidik Pegawai Negeri Sipil-Perlindungan Konsumen Disperindag).