Senin, 27 Januari 2014

Pola Distribusi LPG 3kg Perlu Diubah

POLA DISTRIBUSI LPG 3KG 
HARUS TERTUTUP
Ketua Tim Pengawas Barang Bersubsidi sedang cek Stok LPG di Pangkalan Wonosobo

AGAR TEPAT SASARAN PADA KELUARGA KURANG MAMPU

Terjadinya kelangkaan Liqued Petroleum Gas (LPG) ukuran 3kg sehingga selalu habis di pasaran lebih disebabkan pada banyaknya pengguna dari kalangan mampu.Padahal tujuan konversi dari minyak tanah ke LPG 3kg adalah dikhususkan bagi kalangan tidak mampu yang penghasilannya maksimal Rp 1.500.000 per bulan. Sementara ini tidak sedikit kalangan mampu yang berpenghasilan sampai Rp 10.000.000 perbulan saja masih ada yang menggunakan LPG 3kg. Padahal semestinya mereka menggunakan non subsidi seperti ukuran LPG 12 kg. Oleh karena itu diperlukan sistim distribusi tertutup yaitu penerima konsumen pengguna sudah tercata nama dan alamatnya di pangkalan. Sementara ini yang beli masih bebas siapa saja. Seperti diberlakukan pada distribusi pupuk bersubsidi sudah menggunakan sistim tertutup, Sementara untuk LPG 3kg sistim tertutup masih ujicoba dibeberapa kabupaten/kota. Inilah satu faktor penyebab utama langkanya LPG 3kg seringkali sulit dicari dipasaran. Padahal alokasi LPG 3kg untuk masyarakat Wonosobo harian tiap tahunnya selalu bertambah. Tahun 2009; 7.500 tabung, 2010; 9.500 tabung, 2011; 10.249 tabung, 2012; 10.660 tabung dan 2013; 11.988 tabung. Sementara alokasi 2014 belum ada kepastian berapa besarannya karena kami masih menunggu kepastian dari PT. Pertamina Pusat dan dimungkinkan terus bertambah seiring dengan semakin banyak pelaku usaha yang ada serta kesadaran masyarakat akan kebutuhan LPG 3kg semakin meningkat akibat hilangnya rasa takut akan ledakan. Hal ini karena seringnya edukasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah maupun agen tentang amannya LPG 3kg asal digunakan sesuai prosedur yang sudah ditetapkan Pertamina. Seperti gunakan Tabung SNI, Selang SNI, Regulator SNI dan Kompor SNI hal ini guna menghindari bahaya akibat barang yang digunakan tidak standar. Selain itu juga tentunya konsumen pengguna harus menggunakan tabung gas tersendiri jangan sampai berdekatan dengan tungku api karena sangat berbahaya. Selain itu gunakan ventilasi udara yang benar sebab bila terjadi kebocoran gas bisa mengalir terbawa angin sehingga terhindar dari ledakan.

(Drs.Oman Yanto, MM : Ketua Tim Pengawas Barang Bersubsidi Disperindag Wonosobo).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah mengunjungi blog kami
Silahkan tinggalkan pesan Anda