Jumat, 12 Juli 2013

Barang Konsumsi

BARANG KONSUMSI  NAIK AKIBAT POLA KONSUMSI KONSUMEN


 Tim PBJ Disperindag Pantau Barang Konsumsi di Pasar  Modern pekann ini.

Kenaikan harga komoditas bukan hanya disebabkan oleh pasokan yang terbatas dan permintaan yang terus menaik (supply and demand) melainkan karena pola konsumsi masyarakat dan sentimen pasar. Pola konsumsi masyarakat yang diakibatkan adanya kekhawatiran tidak tercukupinya kebutuhan berbagai barang berakibat naiknya harga-harga kebutuhan barang konsumsi seperti beras, jagung, daging (sapi dan ayam), ikan, buah-buahan, sayur mayur dan berbagai komoditas lainnya. Jenis buah-buahan seperti kurma tentunya akan naik seiring dengan tingginya permintaan masyarakat. Sementara buah-buahan khususnya jenis impor seperti anggur, jeruk, pir, dan apel tentunya akan terus menanjak naik karena kondisi pelabuhan yang sangat terbatas akibat jalur distribusi yang lambat dikarenakan kemacetan sehingga barang-barang tersebut antri beberapa hari untuk bisa keluar pelabuhan menuju sentra-sentra distribusi di wilayah kabupaten kota yang ada. Walaupun barang-barang konsumsi sementara ini masih tercukupi namun dipastikan tetap naik akibat sentimen pasar. Sentimen pasar bisa dilakukan oleh tengkulak nakal dengan cara menyimpan sementara barang-barang konsumsi masih bertahan lama untuk dijual ketika mendekati harga tinggi. Hal ini untuk memperoleh keuntungan yang besar. Oleh karena itu konsumen dihimbau agar membeli barang konsumsi secukupnya tidak melakukan pembelian secara borongan karena akan berdampak pada ketersediaan stok sehingga barang langka di pasaran. Karena langka itulah akan terjadi kenaikan, walaupun sifatnya sementara dan pasokan sudah terpenuhi kembali tetap saja sulit harganya turun. Ini diakibatkan adanya sentimen pasar dikarenakan menghadapi lebaran dimana semua orang akan membutuhkan barang-barang konsumsi dalam merayakan lebaran sehingga pedagang akan bertahan menjual barangnya pada posisi harga tinggi. Hasil pantauan kami pekan ini di pasar modern yang dijual secara eceran seperti buah-bauahn pir Rp 23.500 per kilo, kiwi 44.000 perkilo, apel USA 23.750 per kilo, apel fuji 20.250 per kilo, lengkeng 14.000 per kilo, jeruk 37.500 per kilo, anggur hijau 24.000 per 0,370, anggur merah 13.973 per 0,370, buah naga14.750 per kilo, mangga 17.000 per kilo, jambu biji 9.250 per kilo, melon 8.500 per kilo, sirsak 11.750 per kilo. Adapun jenis sayuran seperti timun 4.200 per kilo, wartel 12.500 per kilo, tomat 11.200 per kilo, cabe merah 30.000 per kilo, cabe hijau 15.000 per kilo, buncis 5.600 per kilo, brokoli16.000 per kilo. Sementara Barang konsumsi lainnya seperti gula pasir 12.825 per kilo, gula aren per kilo, 26.500 per kilo, tepung cakra 10.000 per kilo, tepung segitiga biru 9.325 per kilo, cincau 5.250 per kilo dan kurma  32.500. Inilah barang-barang konsumsi yang dijual secara ritail di pasar modern yang mana kondisi konsumen sangat membludak sampai hari minggu pekan ini. 

(Drs.Oman Yanto, MM : Kepala Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Bidang Perdagangan) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah mengunjungi blog kami
Silahkan tinggalkan pesan Anda