SUPERMARKET DILARANG IMPOR LANGSUNG SAYURAN DAN BUAH2AN
Pengusaha ritel seperti Supermarket dilarang langsung melakukan importasi komoditi sayuran dan buah-buahan.Hal ini untuk menjaga stabilitas harga komoditi lokal agar tidak terjadi gempuran barang impor.Untuk itu pemerintah mengeluarkan kebijakan baru dengan menyusul diterapkannya Permendag No 30/2012 tentang
Ketentuan Impor Hortikultura yang tidak mengizinkan penjualan langsung
produk hortikultura yang diimpor kepada konsumen atau pengecer
(retailer) melainka harus lewat distriburotor agar lebih terawasi. Hal ini juga untuk menghindari dualisme kebijakan antara Kementrian Pertanian dan Perdagangan sehingga bisa saling lempar tanggung jawab.Permendag ini mengatur importasi tanaman hias, buah
dan sayuran serta olahannya yang mencakup 59 pos tarif atau harmonized
system (HS).
Adapun importir yang bertujuan memperdagangkan produk hortikultura yang
diimpor harus terdaftar sebagai importir terdaftar (IT) produk
hortikultura, dengan syarat menunjukkan bukti kontrak penjualan
hortikultura dengan minimal tiga distributor. Komoditas yang paling dominan diimpor adalah bawang putih dan China sebagai negara
pengirim terbesar dari total impor. Komoditi lain yang marak pula, impor bawang merah, kentang, apel, jeruk mandarin dan kino Pakistan, anggur, kelengkeng, pir dan durian. Importasi pada dasarnya tidak dilarang, tetapi hanya
diatur jumlah dan waktu impor. Namun, jumlah maupun kapan impor boleh
dilakukan, ditetapkan berdasarkan analisis dari pihak Kementrian Pertanian. Kalau pas panen, ya tidak boleh (impor). Harus sebelum atau sehabis
panen. Bisa sebulan sebelum atau dua bulan setelah panen. Prinsipnya,
impor dilaksanakan kalau produksi tidak mencukupi kebutuhan. Jangan
sampai impor memunculkan instabilitas, petani bisa merugi. Selain tadi auran itu diberlakukan mulai tgl 15 Juni, seiring penetapan empat empat
pintu masuk bagi impor holtikultura pada 19 Juni. Keempat pelabuhan itu
menurut rencana meliputi Pelabuhan Belawan di Medan, Pelabuhan Tanjung
Perak di Surabaya, Pelabuhan Makassar dan Bandara Soekarno-Hatta. Selama ini impor paling banyak lewat Tanjung Priok, sampai 53% dari
total impor hortikultura. Sementara komoditi impor yang telah masuk wonosobo jenis sayuran adalah kentang, bawang, cabe, wortel dan untuk jenis hortikultura yaitu jeruk, pir, anggur, klengkeng dan apel.
(Drs. Oman Yanto, MM : Ymt. Kasi Bina Usaha Perdagangan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih sudah mengunjungi blog kami
Silahkan tinggalkan pesan Anda