Disparitas Harga Masih Tinggi
Sosialisasi Penggunaan BBM Non Susidi Percuma
Agus Sigit Cahyana |
Kamis, 19 April 2012 | 19:46 WIB |
Dibaca: 40 |
Komentar: 0
Pemerhati Masalah Migas Jawa Tengah Oman Yanto yang juga Dosen Universitas Sains Alquran (Unsiq) Jateng kepada KRjogja.com di Wonosobo, Kamis (19/4) mengatakan, belum mengenanya berbagai sosialiasi penggunaan BBM Non Subsidi disebabkan adanya selisih harga atau disparitas harga yang cukup tinggi antara BBM PSO (Subsidi) dengan harga BBM Non PSO (Non Subsidi).
Seperti diketahui bahwa sesuai Perpres No. 9 Tahun 2006 atau Perpres No. 15 Tahun 2012 mengenai Harga Jual Eceran untuk BBM PSO baik premium maupun solar adalah Rp 4.500 per liter, sementara saat ini harga BBM Non PSO (seperti pertamax) sudah mencapai Rp 10.200. Hal itu dikarenakan BBM Non PSO mengikuti harga keekonomian yaitu harga minyak mentah di Singapore sebagai harga internasional yang berlaku saat ini.
Disebutkan, berdasarkan data yang ada pada 3 hari sebelum rencana kenaikan BBM telah terjadi kenaikan permintaan BBM sekitar 12 %, sementara setelah adanya kepastian BBM tidak naik terjadi penurunan konsumsi sekitar 10%. Jadi upaya pemerintah untuk mengalihkan pengguna BBM subsidi beralih ke non subsidi, nampaknya sulit dilakukan. Hal itu terlihat dari konsumsi pertamax tetap jalan ditempat bahkan ada kecenderungan turun akibat semakin tingginya harga BBM Non Subsidi.
“Kondisi inilah yang menjadi pemicu tetap bertahannya konsumen BBM Subsidi bahkan bisa terjadi migrasi dari pengguna BBM Subsidi ke BBM Non Subsidi karena adanya selisih harga yang cukup tinggi,” paparnya. (Art
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih sudah mengunjungi blog kami
Silahkan tinggalkan pesan Anda