Rabu, 09 Mei 2012

Buah Impor

Pedagang menjajakan buah impor dan lokal di kaki lima
BUAH IMPOR ANCAM BUAH LOKAL

Maraknya buah impor masuk Indonesia bahkan sampai kota kecil seperti Wonosobo disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama biaya distribusi buah lokal seperti apel malang sampai ke Jakarta tiap per 5 kontainer bisa mencapai 11,5 juta sementara barang yang sama yang didatangkan dari China ataupun Taiwan membutuhkan biaya sekitar 3 juta suatu perbedaan yang sangat mencolok dilihat dari biayanya saja. Kedua dari aspek pedagang lebih senang menjual produk impor karena keuntungannya lebih besar daripada menjual buah lokal. Ketiga stigma negatif konsumen tentang eksistensi produk lokal disamping merasa bergengsi apabila membeli produk luar (impor) walaupun kualitas yang belum tentu lebih baik. Keempat aspek jaminan kesehatan, yakni belum optimalnya Sanitary and Pitosanitary (SPS) dimana negara luar telah memberlakukan ini sehingga kadar obat-obatan tidak boleh melebihi ambang batas yang ditetapkan berdasarkan konvensi internasional di Doha pada tahun 2001. Contoh kasus keracunan beberapa orang di Kecamatan Sukoharjo beberapa waktu yang lalu sebagaimana di muat di media masa (SM, 30 April 2012) ini mengindikasikan bahwa buah yang dikonsumsi belum tentu aman akibat digunakannya obat-obatan (pestisida) yang bisa membahayakan konsumen. 
Bukan hanya kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota-kota lainnya bahkan kota sekecil Wonosobo pun telah kebanjiran beberapa produk pertanian khususnya buah-buahan seperti apel, pir, jeruk, anggur baik yang berasal dari Amerika Serikat, Australia, China, Taiwan, Thailand dan lainnya yang semuanya sudah masuk ke pasar modern maupun pasar tradisional suatu hal yang sangat mengkhawatirkan karena eksistensi buah lokal akan terancam dengan dibanjirinya produk impor. Pengamatan Dinas Perindag pada semester I dan II Tahun 2011 dan triwulan pertama Tahun 2012 menunjukan trend kenaikan karena kebutuhan akan konsumsi buah cukup besar. Oleh karena itu masyarakat dihimbau untuk lebih mencintai produk sendiri dan petani buah tentunya agar menggunakan obat atau pestisida yang telah dianjurkan oleh Dinas Pertanian sehingga dapat menghemat biaya operasional maupun menghindari bahaya bagi konsumen yang memakan buah tersebut.
(Drs. Oman Yanto, MM  : Ymt. Kepala Seksi Bina Usaha Perdagangan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah mengunjungi blog kami
Silahkan tinggalkan pesan Anda