Gula Rafinasi Beredar Bebas di Pasaran
Agus Sigit Cahyana |
Jumat, 30 Maret 2012 | 13:51 WIB |
Dibaca: 33 |
Komentar: 0
Disperindag Wonosobo temukan gula rafinasi beredar bebas di pasaran. (Foto: Ariswanto)
WONOSOBO (KRjogja.com)
- Gula rafinasi beredar bebas di pasaran Kabupaten Wonosobo. Dinas
Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Wonosobo mensinyalir ada
sekitar 200 ton per hari, gula yang hanya dijual untuk kebutuhan
industri tersebut beredar bebas di pasaran atau dijual dalam bentuk
kiloan.
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Disperindag) Oman Yanto MM kepada KRjogja.com, Jumat (30/3) mengatakan,
peredaran bebas gula rafinasi di pasaran bertentangan dengan Peraturan Mentri Perdagangan (Permendag) Nomor 18/M DAG/PER/4/2007 tentang petunjuk pendistribusian gula kristal rafinasi.
“Sesuai fungsinya, gula rafinasi hanya boleh dibeli oleh kalangan industri melalui distributor resmi dan tidak bisa dijual eceran atau kiloan di pasaran. Tapi dalam kenyataannya masih banyak pedagang tidak resmi menjual dalam bentuk kiloan di pasaram umum,” tandasnya.
Terakhir, lanjut Oman , pihaknya menemuka gula rafinasi dijual kiloan di salah satu toko di Jalan Banyumas wilayah Desa Kalierang Kecamatan Selomerto Wonosobo. Di toko tersebut terdapat 5 ton gula rafinasi terbungkus dalam kemasan 50 kg siap edar di pasaran.
Terkait hal itu, Disperindag Provinsi Jateng dan Disperindag Kabupaten Wonosobo akan terus melakukan pemantauan dan pengawasan peredaran produk gula kristal rafinasi. Pihaknya akan melayangkan surat peringatan kepada pedagang maupun pemilik toko yang terbukti menjual bebas gula rafinasi di pasaran.
"Apalagi sebagian besar toko penjual gula rafinasi kiloan bukan sebagai sub distributor penjualan resmi. Jadi Disperindag akan melayangkan surat peringatan agar pemilik toko tidak lagi menjual gula rafinasi dalam kiloan dan disarankan untuk menjadi sub distributor resmi," pungkasnya. (Art)
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Disperindag) Oman Yanto MM kepada KRjogja.com, Jumat (30/3) mengatakan,
peredaran bebas gula rafinasi di pasaran bertentangan dengan Peraturan Mentri Perdagangan (Permendag) Nomor 18/M DAG/PER/4/2007 tentang petunjuk pendistribusian gula kristal rafinasi.
“Sesuai fungsinya, gula rafinasi hanya boleh dibeli oleh kalangan industri melalui distributor resmi dan tidak bisa dijual eceran atau kiloan di pasaran. Tapi dalam kenyataannya masih banyak pedagang tidak resmi menjual dalam bentuk kiloan di pasaram umum,” tandasnya.
Terakhir, lanjut Oman , pihaknya menemuka gula rafinasi dijual kiloan di salah satu toko di Jalan Banyumas wilayah Desa Kalierang Kecamatan Selomerto Wonosobo. Di toko tersebut terdapat 5 ton gula rafinasi terbungkus dalam kemasan 50 kg siap edar di pasaran.
Terkait hal itu, Disperindag Provinsi Jateng dan Disperindag Kabupaten Wonosobo akan terus melakukan pemantauan dan pengawasan peredaran produk gula kristal rafinasi. Pihaknya akan melayangkan surat peringatan kepada pedagang maupun pemilik toko yang terbukti menjual bebas gula rafinasi di pasaran.
"Apalagi sebagian besar toko penjual gula rafinasi kiloan bukan sebagai sub distributor penjualan resmi. Jadi Disperindag akan melayangkan surat peringatan agar pemilik toko tidak lagi menjual gula rafinasi dalam kiloan dan disarankan untuk menjadi sub distributor resmi," pungkasnya. (Art)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih sudah mengunjungi blog kami
Silahkan tinggalkan pesan Anda