Pembangunan
sejumlah pasar di Kabupaten Wonosobo dinilai tidak melalui perencanaan
yang matang. Sebab, dari sekian pasar yang telah berdiri mengalami
masalah. Diantaraanya pasar sayur Kecamatan Garung serta Pasar Ikan
Sumberan yang saat ini masih mangkrak.
Bangunan
pasar sayur Garung yang didirikan pada tahun 2009 sudah mulai mengalami
kerusakan. Padahal sebagain pasar tersebut belum difungsikan. Sampai
saat ini, aktivitas pedagang dipasar tersebut baru menggunakan lokasi
sebelah belakang. Sedangkan 10 los bagian depan sejak awal berdiri
hingga saat ini masih kosong. Sebagian fasilitas juga mulai rusak,
seperti cat yang memudar, papan pintu terlepas serta hampir semua los
dipenuhi sampah sehingga nampak kumuh.
Hal
serupa nampak di pasar ikan Sumberan. Pasar yang berdiri tahun 2009
yang direncanakan untuk memindah sejumlah pedagang ikan di pasar ikan
yang terletak di kampung Juritan atas tepatnya sebelah timur alun-alun
Wonosobo hingga saat ini masih menggangur. Sejumlah fasilitas juga mulai
rusak, kondisi kolam kumuh, serta cat tembok mulai memudar.
Anggota
Ketua Komisi B DPRD Munir menanggapi hal ini menilai bahwa dalam
pembangunan sejumlah pasar di kabupaten Wonosobo kurang mempunyai
perencanaan yang matang. Akibatnya banyak pasar yang mangkrak. Karena
tidak ada penggunjung atau para pedagang enggan menggunakan karena
pembangunan tidak melalui proses partisipasi.
“ Melihat indikasi ini jelas sekali bahwa perencanaan pembangunan pasar tidak matang,”katanya
Dia
mencontohkan bahwa pembangunan Pasar Sayur Garung rencananya menjadi
pasar komoditas menyerap hasil bumi petani wilayah kecamatan Kejajar dan
Garung. Namun hingga pasar jadi pasar tak kunjung berfungsi maksimal.
Sedangkan pasar Sumberan juga sama proses pemindahan tidak segera
dilakukan padahal sudah lama jadi.
“
Hal serupa di pasar induk, beberapa kios dan toko kosong, parahnya
malah sering di pakai mesum. Ke depan perencanaan pembangunan harus
mempertimbangkan banyak faktor tidak asal bangun,”katanya.
Ugan
Sugandi Anggota Komisi B manambahkan bahwa selain pasar garung,
Sumberan dan Pasar Induk. Yang mengalami mangkrak juga pasar sayur
Wringinanom. Menurutnya dulu pasar Wringinanom atau Binangun menjadi
sentral sayur. Namun saat ini sepi dan ditinggal pedagang dan pembeli.
“Proses
pembangunan pasar komoditas mestinya mempertimbangkan juga pasar
komiditas sejenis seperti sayuran di tempat lain. pasar Binangun dulu
ramai, sekarang menjadi sepi ini karena pengaruh penataan juga,”katanya.
Sementara
itu Soeharto Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Wonosobo yang mengurusi mengenai pasar belum bisa dihubungi. Saat di
hubungi melalui ponselnya tidak aktif. (rase)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih sudah mengunjungi blog kami
Silahkan tinggalkan pesan Anda