Minggu, 01 April 2012

Pasar Sayur Garung

E-mail Cetak PDF

Pembangunan sejumlah pasar di Kabupaten Wonosobo dinilai tidak melalui perencanaan yang matang. Sebab, dari sekian pasar yang telah berdiri mengalami masalah. Diantaraanya pasar sayur Kecamatan Garung serta  Pasar Ikan Sumberan yang saat ini  masih mangkrak.
Bangunan pasar sayur Garung yang didirikan pada tahun 2009 sudah mulai mengalami kerusakan. Padahal sebagain pasar tersebut belum difungsikan. Sampai saat ini, aktivitas pedagang dipasar tersebut baru menggunakan lokasi sebelah belakang. Sedangkan 10 los bagian depan sejak awal berdiri hingga saat ini masih kosong. Sebagian fasilitas juga mulai rusak, seperti cat yang memudar, papan pintu terlepas serta hampir semua los dipenuhi sampah sehingga nampak kumuh.
Hal serupa nampak di pasar ikan Sumberan. Pasar yang berdiri tahun 2009 yang direncanakan untuk memindah sejumlah pedagang ikan di pasar ikan yang terletak di kampung Juritan atas tepatnya sebelah timur alun-alun Wonosobo hingga saat ini masih menggangur. Sejumlah fasilitas juga mulai rusak, kondisi kolam kumuh, serta cat tembok mulai memudar.
Anggota Ketua Komisi B DPRD Munir menanggapi hal ini menilai bahwa dalam pembangunan sejumlah pasar di kabupaten Wonosobo kurang mempunyai perencanaan yang matang. Akibatnya banyak pasar yang mangkrak. Karena tidak ada penggunjung atau para pedagang enggan menggunakan karena pembangunan tidak melalui proses partisipasi.
“ Melihat indikasi ini jelas sekali bahwa perencanaan pembangunan pasar tidak matang,”katanya
Dia mencontohkan bahwa pembangunan Pasar Sayur Garung rencananya menjadi pasar komoditas menyerap hasil bumi petani wilayah kecamatan Kejajar dan Garung. Namun hingga pasar jadi pasar tak kunjung berfungsi maksimal. Sedangkan pasar Sumberan juga sama proses pemindahan tidak segera dilakukan padahal sudah lama jadi.
“ Hal serupa di pasar induk, beberapa kios dan toko kosong, parahnya malah sering di pakai mesum. Ke depan perencanaan pembangunan harus mempertimbangkan banyak faktor tidak asal bangun,”katanya.
Ugan Sugandi Anggota Komisi B manambahkan bahwa selain pasar garung, Sumberan dan Pasar Induk. Yang mengalami mangkrak juga pasar sayur Wringinanom. Menurutnya dulu pasar Wringinanom atau Binangun menjadi sentral sayur. Namun saat ini sepi dan ditinggal pedagang dan pembeli.
“Proses pembangunan pasar komoditas mestinya mempertimbangkan juga pasar komiditas sejenis seperti sayuran di tempat lain. pasar Binangun dulu ramai, sekarang menjadi sepi ini karena pengaruh penataan juga,”katanya.
Sementara itu Soeharto Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wonosobo yang mengurusi mengenai pasar belum bisa dihubungi. Saat di hubungi melalui ponselnya tidak aktif. (rase)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah mengunjungi blog kami
Silahkan tinggalkan pesan Anda