Jumat, 06 April 2012

Kuota Gas

Berita Kabupaten
 
Kuota Gas 2011, Pemkab Kompromi
Wonosobo/Rabu/8 Desember 2010 WONOSOBO-Kuota gas yang sebenarnya untuk wilayah Kabupaten Wonosobo pada tahun 2011 sampai saat ini belum final.

Meski awalnya Pemkab mengajukan kuota 11.700 tabung per hari sesuai dengan permintaan rakyat, tetapi akhirnya memberi sinyal kompromi terhadap kuota yang diajukan agen sebesar 9.019 tabung per hari.
Kepala  Bagian Perekonomian Setda Wonosobo Toto Hartono mengemukakan, pihaknya bersikap lunak dan akan mengompromikan kuota yang dikehendaki Pemkab dengan kuota versi agen.
"Kami akan bersifat lunak jadi supaya jatah gas tidak kekurangan juga tidak berlebihan,"katanya.
Menurut dia, langkah tersebut dinilai tepat karena antara pemerintah sebagai pihak yang mengajukan dan pihak agen sebagai penyelenggara distribusi gas ke konsumen harus sinergis. Dengan begitu apa yang dikehendaki agen tetap diakomodir sesuai dengan keadaan yang ada.
Kasi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Disperidag, Drs Oman Yanto MM yang sebelumnya menyatakan angka kebutuhan ideal sebanyak 21.000 tabung per hari juga bersikap lunak.
Pihaknya mengaku perlu ada publik hearing antara pemerintah daerah, Pertamina, agen dan pangkalan untuk membahas kuota tahun 2011.
"Kami menunggu pembahasan ulang dan perlu ada publik hearing dengan pihak-pihak terkait,"paparnya.
Masih Langka
Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Wonosobo, Suyarto tetap menghendaki adanya penambahan kuota supaya tidak terjadi kelangkaan.
Pasalnya hingga pekan ini belum ada penyelesaian yang berarti dan konsumen masih dirugikan. "Masih langka dan harga tetap tinggi,"jelasnya.
Pihaknya tetap berpegangan bahwa kelangkaan disebabkan kurangnya pasokan sehingga harus ditambahi.
Menurutnya kuota yang diajukan pemerintah sebesar 11.700 tabung per hari cukup ideal dan perlu dipertahankan "Kami akan ikut memantau,"tegasnya.
Selain itu, dia menyatakan akan mengagendakan pihak-pihak terkait untuk  dipanggil membahas kuota gas supaya pada masa mendatang distribusi tidak mengalami ketersendatan.
Hal yang sama juga disampaikan anggota komisi B, Udik Ridawan SE. Menurutnya kuota sebanyak 11.700 tabung per hari kalau perlu ditambah bukan malah dikurangi.
Pihaknya sudah melakukan survei permintaan gas di tingkat bawah dan memang mengalami banyak kekurangan alokasi.
Pantauan di lapangan, harga gas mulai merangkak naik seiring terjadi kelangkaan di beberapa pangkalan maupun tingkat pengecer.
Harga saat ini di tingkat pengecer wilayah  perkotaan sudah mencapai Rp 17.500, harga lebih tinggi lagi di perkampungan.
Alokasi tambahan kuota fakultatif sebesar seratus persen dari hari biasa pada hari libur nasional, Selasa (7/12) juga nampaknya  tidak terakomodir secara maksimal.
Hal itu terlihat dari keberadaan agen yang tutup pada hari livur, padahal agen jelas bertindak sebagai distributor.
Sumber : Suara Merdeka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah mengunjungi blog kami
Silahkan tinggalkan pesan Anda