Kamis, 05 April 2012

Pasar Tradisional Diserbu Produk China

MAINAN CHINA SERBU PASAR TRADISIONAL

Dengan dibukannya kran perdagangan bebas yaitu dengan diberlakukannya AFTA, APT dan AC-FTA semakin menambah semarak banyaknya komoditas barang dan jasa yang terus  berkembang sehingga menguntungkan konsumen disatu sisi karena semakin banyak pilihan yang variatif. Akan tetapi dari aspek lain termasuk masalah keamanan bagi penggunanya (konsumen) belum tentu memberikan keamanan dari segi kegunaannya. Begitu juga semakin banyaknya produk luar (impor) akan menjadi pukulan berat bagi pelaku usaha lokal karena bisa kalah bersaing baik dari segi kualitas maupun harga terutama karena masyarakat masih cenderung pada harga yang penting murah walaupun kurang bermutu.Salah satu negara yang sangat gencar ekspansi pasar adalah negeri tirai bambu yaitu Tiongkok atau lebih kental China. Tujuan ekspansi negeri ini adalah termasuk negara maju seperti Amerika, Jepang dan Negara-negara Eropa termasuk negara asia sehingga sampai pada negeri kita Indonesia. Dengan semangat yang tinggi untuk mendapatkan market share yang besar maka disusun agenda ekspansi secara besar-besaran sehingga produk Tiongkok ini pernah membanjiri neggeri eropa walaupun akhirnya pernah ditolak karena kualitasnya dianggap tidak sesuai dengan standar eropa. Begitu ada tantangan penolakan itu kemudian pemerintah China mencabut ratusan izin usaha industri yang tidak memenuhi ketentuan standar eropa. Akhirnya industri-industri di China bangkit dan menyebarkan sayapnya sampai ke negeri kita bahkan ke kota-kota kecil termasuk Wonosobo. Hampir semua produk mainan anak ada buatan China bahkan alat untuk memasukan benang pada jarum sekalipun sudah merambah kota kecil ini. Segmen pasar produk China ini adalah Pasar Tradisional berbeda dengan produk Eropa lebih ke Pasar Modern. Betapa gencarnya program ekspansi produk ini karena didukung oleh beberapa faktor sebagai kelebihan China yaitu :
- Memiliki teknologi tinggi dibidang industri plastik yang merupakan bahan baku mainan anak dan berbagai jenis produk lainnya.
- Melakukan standarisasi agar bisa laku di negeri eropa dan SNI agar masuk pasar Indonesia.bb
- Tenaga kerja yang relatif murah bila dibandingkan dengan negeri kita.
- Harga bersaing bahkan lebih murah daripada produk dalam negeri.
- Dukungan permerintah terhadap usaha kecil.

(Drs. Oman Yanto, MM : Pemerhati Bidang Perdagangan : mohon tidak ditulis lagi jabatan dinas ini murni tulisan pribadi utk semua berita) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah mengunjungi blog kami
Silahkan tinggalkan pesan Anda