Selasa, 27 Maret 2012

Home Industri Rokok Pailit

E-mail Cetak PDF
IlustrasiIlustrasi
e-wonosobo
– Sejumlah pelaku industri rokok lokal mengeluhkan kondisi pemasaranya terus menurun. Hal ini menyebabkan sejumlah industri rokok asal Wonosobo pailit. Bahkan sejumlah industri gulung tikar lantaran tidak mampu bersaing dengan produk rokok kelas nasional serta diserang rokok lokal asal Jawa Timur.
Menurut Purnomo Pemilik industri rokok lokal Merek Dian Es asal Kalianget mengaku belakangan situasi pasar rokok produksinya kurang menguntungkan. Hal ini memicu industri rokoknya mengalami bangkrut alias pailit akibatnya harus menghentikan puluhan karyawan.
“ Persaingan pasar rokok sangat ketat, meski harga jual produk kami dibawah rokok berlebel nasional. Tetap saja tidak mampu bersaing,”katanya kemarin (23/3) disela pembinaan industri  dan pengolahan tembakau di lingkungan industri hasil tembakau di Kabupaten Wonosobo Di Kledung Pass.
Padahal, kata Purnomo, sebelumnya hasil produksi rokoknya saat pemasaran bersahabat mampu memberikan sumbangan cukai kepada Pemerintah mencapai Rp 97 juta.
“ Sekitar dua tahun terakhir mulai terasa pasaran terus menurun,”katanya.
Hal senada disampaikan Basori asal Sambek, pemilik rokok lokal merek Prima ini mengaku, saat industrinya berjaya mampu menyumbangkan cukai kepada Pemrintah mencapai Rp.183 juta. Namun sejak dua tahun terakhir kondisi pasar terus memburuk sehingga industrinya bangkrut.
“ Prospek bisnis tembakau terus menurun. Kami sangat berasakan dua tahun terakhir ini,”katanya.
Menurut Kepala Seksi Distribusi Pasar Dan perlindungan Konsumen Oman Yanto, penyebab kebangkrutan ini diakibatkan oleh persaingan rokok yang berasal dari  Jawa Timur yang memiliki pangsa pasar yang sama yaitu Kalimantan dan Sumatera. Oleh karena itu guna menghindari terjadinya seperti itu, Dinas Perindustrian dan Perdaggangan Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wonosoboo melakukan Sosialisasi Perlindungan Konsumen.
“ Testimoni dari para pelaku usaha ini sangat penting sebagai bekal pemerintah dalam mendampingi industri rokok lokal agar beraloh ke industri lain,”katanya.
Bentuk pembinaan oleh pemerintah, Kata Oman, Pemerintah berupaya untuk memberikan solusi dengan usaha lain selain masalah tembakau yaitu agar beralih kepada jenis usaha yang menguntungkan semua pihak, misalnya menanam kopi, nilam dan lainya.Sesuai road map bahwa mulai tahun 2007 -2010 lebih memprioritaskan pada pendapatan. 2010 -2015 prioritas pada tenaga kerja. dan 2015 -2020 prioritas pada kesehatan.
“ Kita juga melakukan kampanye tentang bahaya merokok. Hal ini terkait ancaman rokok terhadap kesehatan baik perokok pasif maupun aktif,” pungkasnya. (rase)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah mengunjungi blog kami
Silahkan tinggalkan pesan Anda