e-wonosobo – Sejumlah pelaku industri rokok lokal mengeluhkan
kondisi pemasaranya terus menurun. Hal ini menyebabkan sejumlah
industri rokok asal Wonosobo pailit. Bahkan sejumlah industri gulung
tikar lantaran tidak mampu bersaing dengan produk rokok kelas nasional
serta diserang rokok lokal asal Jawa Timur.
Menurut Purnomo Pemilik industri rokok lokal Merek Dian Es
asal Kalianget mengaku belakangan situasi pasar rokok produksinya
kurang menguntungkan. Hal ini memicu industri rokoknya mengalami
bangkrut alias pailit akibatnya harus menghentikan puluhan karyawan.
“
Persaingan pasar rokok sangat ketat, meski harga jual produk kami
dibawah rokok berlebel nasional. Tetap saja tidak mampu
bersaing,”katanya kemarin (23/3) disela pembinaan industri dan
pengolahan tembakau di lingkungan industri hasil tembakau di Kabupaten
Wonosobo Di Kledung Pass.
Padahal,
kata Purnomo, sebelumnya hasil produksi rokoknya saat pemasaran
bersahabat mampu memberikan sumbangan cukai kepada Pemerintah mencapai
Rp 97 juta.
“ Sekitar dua tahun terakhir mulai terasa pasaran terus menurun,”katanya.
Hal
senada disampaikan Basori asal Sambek, pemilik rokok lokal merek Prima
ini mengaku, saat industrinya berjaya mampu menyumbangkan cukai kepada
Pemrintah mencapai Rp.183 juta. Namun sejak dua tahun terakhir kondisi
pasar terus memburuk sehingga industrinya bangkrut.
“ Prospek bisnis tembakau terus menurun. Kami sangat berasakan dua tahun terakhir ini,”katanya.
Menurut
Kepala Seksi Distribusi Pasar Dan perlindungan Konsumen Oman Yanto,
penyebab kebangkrutan ini diakibatkan oleh persaingan rokok yang berasal
dari Jawa Timur yang memiliki pangsa pasar yang sama yaitu Kalimantan
dan Sumatera. Oleh karena itu guna menghindari terjadinya seperti itu,
Dinas Perindustrian dan Perdaggangan Provinsi Jawa Tengah bekerjasama
dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wonosoboo melakukan
Sosialisasi Perlindungan Konsumen.
“
Testimoni dari para pelaku usaha ini sangat penting sebagai bekal
pemerintah dalam mendampingi industri rokok lokal agar beraloh ke
industri lain,”katanya.
Bentuk
pembinaan oleh pemerintah, Kata Oman, Pemerintah berupaya untuk
memberikan solusi dengan usaha lain selain masalah tembakau yaitu agar
beralih kepada jenis usaha yang menguntungkan semua pihak, misalnya
menanam kopi, nilam dan lainya.Sesuai road map bahwa mulai tahun 2007
-2010 lebih memprioritaskan pada pendapatan. 2010 -2015 prioritas pada
tenaga kerja. dan 2015 -2020 prioritas pada kesehatan.
“
Kita juga melakukan kampanye tentang bahaya merokok. Hal ini terkait
ancaman rokok terhadap kesehatan baik perokok pasif maupun aktif,”
pungkasnya. (rase)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih sudah mengunjungi blog kami
Silahkan tinggalkan pesan Anda