Kepokmas

06 Agustus 2011 | 12:28 wib

Harga Sembako

Disperindag Wonosobo Imbau Masyarakat Tak Panik

 0

 

 0

LAYANI PEMBELI: Sejumlah karyawan di Toko Beras Sariwangi Wonosobo sedang melayani pembeli,Sabtu (6/8). (SM CyberNews/ Edy Purnomo)

Wonosobo, CyberNews. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Wonosobo mengimbau masyarakat tidak perlu panik menghadapi sejumlah sembako yang mengalami kenaikan. Pasalnya,kenaikan harga sifatnya hanya sesaat dan disebabkan tren pasar Ramadan bukan karena pasokan berkurang.
Selama sepekan ini Disperindag memantau ketat pergerakan harga sembilan bahan pokok (sembako) di sejumlah pasar. Hal ini karena beberapa komoditas mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
Dalam inspeksi mendadak (sidak), Sabtu (6/8), antara harga beras di los pasar Induk dengan kios beras di luar pasar mengalami selisih antara Rp 200-Rp 500 per kilonya karena di pasar bagian dalam beras murni dari petani.Sejumlah beras bulog juga masih ditemukan beredar di pasaran dengan kisaran Rp 6.000 per kilogram.
Kepala Seksi Pasar dan Informasi Harga Disperindag Wonosobo, Untung Suroto SSos mengatakan, dalam pemantauan harga sembako diakui terjadi pergerakan naik namun masih terkontrol.Dalam sepekan ini pihaknya akan terus memperketat pemantauan sehingga bisa menempuh langkah-langkah selanjutnya.
"Sejumlah komoditas mengalami kenaikan.Namun kami mengimbau masyarakat tidak terlalu panik," katanya.
Dicontohkannya, dibanding periode 30 Juli dengan 4 Agustus ini harga beras sudah mengalami beberapa kali kenaikan. Kenaikan dalam kisaran Rp 1.000 hingga Rp 1.500 per kilonya.Untung mengatakan untuk beras kualitas rendah sekalipun yang sebelumnya Rp 5.000 per kilo, saat ini sudah mencapai Rp 6.700 per kilogram.
Ditambahkannya, pasokan yang perlu diwaspadai adalah beras karena pada beberapa daerah lumbung beras mengalami ketersendatan panen akibat hama wereng. Untung menyebutkan peredaran beras untuk Wonosobo setiap hari mencapai lebih dari 100 ton.
( Edy Purnomo / CN27 / JBSM )