e-wonosobo
– Sejumlah pengusaha jasa pemborong bangunan mengeluhkan pasokan semen.
Sebab, usai lebaran bahan material ini harganya terus melonjak, bahkan
barangnya sulit ditemukan karena sejumlah toko mengaku kosong. Akibatnya
proses pembangunan proyek terhambat.
Sekretaris
BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Himpi) Wonosobo Dwi Sukatman
menuturkan sejak satu pekan setelah lebaran, sejumlah pengusaha
kontraktor menngaku kesulitan mendapatkan semen. Sebab sejumlah toko
stok kosong. Kalaupun mendapatkan harganya melambung tinggi.
“ Harga sebelumnya Rp 55 ribu, saat ini mencapai Rp 67 ribu,”katanya kepada Radar Kedu kemarin (20/9)
Dengan
persoalan ini, kata Pemilik CV Mulia Sari ini, sejumlah kontraktor
cukup kerepotan dalam menyelesaikan pekerjaan. Sebab di satu sisi
pengerjaan proyek harus sesuai dengan tengat waktu yang ditentukan.
Sementara semen sulit didapatkan. Kalau harus belanja mencapai Rp 67
ribu per 50 kilogram, maka akan menelan kerugian, sebab indek harga
semen dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) harga semen tidak mencapai Rp
50 ribu.
“ Kita masih menunggu beberapa hari ini. Karena belum ada solusi, kalau dipaksakan ya terpaksa penggarapan merugi,”katanya.
Terpisah
Kepala Seksi Distribusi Pasar dan Perlindungan Konsumen, Disperindag
Wonosobo Oman Yanto mengatakan, setelah mendapatkan keluhan, pihaknya
langsung melakukan pemantauan ke sejumlah toko penjual material. Dia
menyebutkan sejumlah toko mengaku stok semen terhambat sejak lebaran
lalu.
“ Sejumlah toko malah mengaku tidak punya stok semen lagi,”katanya.
Dia
menyebutkan, bahwa sistem pasar semen memang tidak diatur tataniaganya
artinya barang bebas dijual dipasaran, tetapi dengan keluhan warga
Disperindag tetap melakukan upaya agar tidak membuat masyarakat bingung
dengan tidak adanya barang di pasaran. Hasil koordinasi sengan pihak
distrubutor pemicu kelangkaan karena pada musim mudik dan arus balik
lebaran armada pengangkut tidak boleh beroperasi.
“Kami
telah melakukan koordinasi dengan Disperindagprov dan distributor bahwa
faktor penyebab kelangkaan karena armada angkut tidak boleh beroperasi
selama lebaran,”katanya.
Untuk
memperlancar pasokan semen, Disperindag telah melakukan koordinasi
dengan pihak distributor agar segera melakukan pengiriman semen lagi
agar tidak meresahkan konsumen.
“Disperindag
sifatnya hanya menghimbau kepada distribtor agar segera mengambil
langkah karena menurut informasi keadaan stok di pabrik tetap terjaga,”
pungkasnya. (rase)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih sudah mengunjungi blog kami
Silahkan tinggalkan pesan Anda