Selasa, 27 Maret 2012

Kelangkaan Semen

E-mail Cetak PDF

e-wonosobo – Sejumlah pengusaha jasa pemborong bangunan mengeluhkan pasokan semen. Sebab, usai lebaran bahan material ini harganya terus melonjak, bahkan barangnya sulit ditemukan karena sejumlah toko mengaku kosong. Akibatnya proses pembangunan proyek terhambat.
Sekretaris BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Himpi) Wonosobo Dwi Sukatman menuturkan sejak satu pekan setelah lebaran, sejumlah pengusaha kontraktor menngaku kesulitan mendapatkan semen. Sebab sejumlah toko stok kosong. Kalaupun mendapatkan harganya melambung tinggi.
“ Harga sebelumnya Rp 55 ribu, saat ini mencapai Rp 67 ribu,”katanya kepada Radar Kedu kemarin (20/9)
Dengan persoalan ini, kata Pemilik CV Mulia Sari ini, sejumlah kontraktor cukup kerepotan dalam menyelesaikan pekerjaan. Sebab  di satu sisi pengerjaan proyek harus sesuai dengan tengat waktu yang ditentukan. Sementara semen sulit didapatkan. Kalau harus belanja mencapai Rp 67 ribu per 50 kilogram, maka akan menelan kerugian, sebab indek harga semen dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) harga semen tidak mencapai Rp 50 ribu.
“ Kita masih menunggu beberapa hari ini. Karena belum ada solusi, kalau dipaksakan ya terpaksa penggarapan merugi,”katanya.
Terpisah Kepala Seksi Distribusi Pasar dan Perlindungan Konsumen, Disperindag Wonosobo Oman Yanto mengatakan, setelah mendapatkan keluhan, pihaknya langsung melakukan pemantauan ke sejumlah toko penjual material. Dia menyebutkan sejumlah toko mengaku stok semen terhambat sejak lebaran lalu.
“ Sejumlah toko malah mengaku tidak punya stok semen lagi,”katanya.
Dia menyebutkan, bahwa sistem pasar semen memang tidak diatur tataniaganya artinya barang bebas dijual dipasaran, tetapi dengan keluhan warga Disperindag tetap melakukan upaya agar tidak membuat masyarakat bingung dengan tidak adanya barang di pasaran. Hasil koordinasi sengan pihak distrubutor pemicu kelangkaan karena pada musim mudik dan arus balik lebaran armada pengangkut tidak boleh beroperasi.
“Kami telah melakukan koordinasi dengan Disperindagprov dan distributor bahwa faktor penyebab kelangkaan  karena armada angkut tidak boleh beroperasi selama lebaran,”katanya.
Untuk memperlancar pasokan semen, Disperindag telah melakukan koordinasi dengan pihak distributor agar segera melakukan pengiriman semen lagi agar tidak meresahkan konsumen.
“Disperindag sifatnya hanya menghimbau kepada distribtor agar segera mengambil langkah karena menurut informasi keadaan stok di pabrik tetap terjaga,” pungkasnya. (rase)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah mengunjungi blog kami
Silahkan tinggalkan pesan Anda