Jumat, 16 Maret 2012

Pasokan BBM Masih Kurang


Pasokan BBM di Wonosobo Masih Kurang
Salah seorang pembeli premium antri di SPBU Krasak Kecamatan Mojotengah Wonosobo, Kamis (3/3). Pasokan BBM membutuhkan pasokan sebesar 20 persen dari jatah sebelumnya.(SM CyberNews/Edy Purnomo)
Wonosobo,CyberNews. Pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di Kabupaten Wonosobo masih kekurangan. Hal itu karena pertumbuhan kendaraan pada tahun 2010 hingga tahun 2011 masih sangat tinggi yang dibutuhkan penambahan sekitar 10 persen dari jatah biasanya.
Mengacu kebutuhan terakhir, konsumsi premium rata-rata mencapai 3,5 juta liter per bulan. Dengan berhembusnya rencana pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi (BBM) konsumsi bahan bakar dari masyarakat diperkirakan akan terus merangkak naik.
Pada kondisi itu, dikhawatirkan tidak imbangnya antara pengadaan dengan penyaluran yang mengakibatkan kelangkaan tak terhindarkan. Data dari Dinas perdagangan Kabupaten Wonosobo tiga bulan terakhir ini pergerakan penyaluran untuk bahan bakar jenis premium dalam kisaran angka rata sebesar 3,5 juta liter per bulan.
Kepala Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Disperindag Drs Oman Yanto MM mengemukakan diperkirakan akan terjadi kenaikan permintaan untuk konsumsi jenis premium. Pasalnya sejauh ini dapat dilihat dari tingginya permintaan ijin menjual premium dari pengecer.
"Kemungkinan permintaan akan naik untuk premium, tapi sejauh ini masih dalam kisaran 3 juta liter per bulan," katanya.
Kebutuhan premium angka tersebut tersebar di delapan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang tersebar di berbagai wilayah kecamatan yang ada. Penyaluran tertinggi terjadi di SPBU Krasak yaitu dalam kisaran 500.000-600.000 liter per bulan.
Sedangkan untuk penyaluran premium terendah terjadi di SPBU Bojosari yaitu rata-rata per bulannya mencapai 200.000 liter. Untuk penyaluran jenis solar dan pertamax tidak begitu besar dan masih tergolong rendah serapannya. Dia mencontohkan bahan bakar solar rata-rata permintaan setiap bulannya hanya dalam angka kebutuhan sebesar 1.000-1.500 liter per bulan sehingga pengadaan masih dimungkinkan lebih.
"Kami akan memantau perkembangan permintaan sehingga jika pasokan dimungkinkan sudah menipis akan segera melaporkannya ke Pertamina dan Hiswana Migas," jelasnya. (Edy
Purnomo)
( Edy Purnomo / CN19 / JBSM )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah mengunjungi blog kami
Silahkan tinggalkan pesan Anda