Pasokan BBM
di Wonosobo Masih Kurang
Salah
seorang pembeli premium antri di SPBU Krasak Kecamatan Mojotengah Wonosobo,
Kamis (3/3). Pasokan BBM membutuhkan pasokan sebesar 20 persen dari jatah
sebelumnya.(SM CyberNews/Edy Purnomo)
Wonosobo,CyberNews. Pasokan bahan bakar minyak (BBM)
jenis premium di Kabupaten Wonosobo masih kekurangan. Hal itu karena
pertumbuhan kendaraan pada tahun 2010 hingga tahun 2011 masih sangat tinggi
yang dibutuhkan penambahan sekitar 10 persen dari jatah biasanya.
Mengacu
kebutuhan terakhir, konsumsi premium rata-rata mencapai 3,5 juta liter per
bulan. Dengan berhembusnya rencana pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi
(BBM) konsumsi bahan bakar dari masyarakat diperkirakan akan terus merangkak
naik.
Pada kondisi
itu, dikhawatirkan tidak imbangnya antara pengadaan dengan penyaluran yang
mengakibatkan kelangkaan tak terhindarkan. Data dari Dinas perdagangan
Kabupaten Wonosobo tiga bulan terakhir ini pergerakan penyaluran untuk bahan
bakar jenis premium dalam kisaran angka rata sebesar 3,5 juta liter per bulan.
Kepala Seksi
Distribusi dan Perlindungan Konsumen Disperindag Drs Oman Yanto MM mengemukakan
diperkirakan akan terjadi kenaikan permintaan untuk konsumsi jenis premium.
Pasalnya sejauh ini dapat dilihat dari tingginya permintaan ijin menjual
premium dari pengecer.
"Kemungkinan
permintaan akan naik untuk premium, tapi sejauh ini masih dalam kisaran 3 juta
liter per bulan," katanya.
Kebutuhan
premium angka tersebut tersebar di delapan stasiun pengisian bahan bakar umum
(SPBU) yang tersebar di berbagai wilayah kecamatan yang ada. Penyaluran
tertinggi terjadi di SPBU Krasak yaitu dalam kisaran 500.000-600.000 liter per
bulan.
Sedangkan
untuk penyaluran premium terendah terjadi di SPBU Bojosari yaitu rata-rata per
bulannya mencapai 200.000 liter. Untuk penyaluran jenis solar dan pertamax
tidak begitu besar dan masih tergolong rendah serapannya. Dia mencontohkan
bahan bakar solar rata-rata permintaan setiap bulannya hanya dalam angka
kebutuhan sebesar 1.000-1.500 liter per bulan sehingga pengadaan masih
dimungkinkan lebih.
"Kami
akan memantau perkembangan permintaan sehingga jika pasokan dimungkinkan sudah
menipis akan segera melaporkannya ke Pertamina dan Hiswana Migas,"
jelasnya. (Edy
Purnomo)
Purnomo)
( Edy
Purnomo / CN19 / JBSM )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih sudah mengunjungi blog kami
Silahkan tinggalkan pesan Anda