Tera Ulang SPBU Pantura

22 Agustus 2011 | 21:48 wib

Jelang Lebaran SPBU di Jalur Pantura Diawasi Ketat

 0

 

 0

Semarang, CyberNews. Guna mencegah kecurangan terhadap konsumen, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Jateng meningkatkan pengawasan terhadap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di sepanjang jalur pantai utara, yang merupakan jalur ramai pemudik.
Kepala Seksi Pengawasan Kemetrologian Dinperindag Jateng Edi Wahyuono mengatakan hingga kini pihaknya telah memeriksa 263 nozzle bahan bakar minyak (BBM) di 17 SPBU di Brebes, Kota Tegal dan Kota Pekalongan. Tiga wilayah tersebut selama ini menjadi lintasan pemudik dari Jakarta dan Jawa Barat.
"Dari hasil pemeriksaan, hanya satu nozzle di Kota Pekalongan yang memiliki kesalahan. Itu pun kesalahannya plus atau melebihi toleransi sebanyak 190 mili liter pada pengujian 20 liter premium. Jadi yang rugi adalah pemilik SPBU, bukan  konsumen," ujarnya.
Oleh karena itu, Dinperindag meminta pemilik SPBU agar melakukan tera ulang di Badan Metrologi setempat. Sebab batas toleransi yang ditetapkan adalah plus minus 0,5% atau 100 ml dari setiap 20 liter BBM yang diuji.
Edi menuturkan secara keseluruhan tidak ada temuan kecurangan yang dilakukan pemilik SPBU, sehingga merugikan konsumen. Menurut dia kelebihan dan kekurangan alat takar BBM rata-rata hanya berkisar antara 20-30 mili liter per 20 liter.
"Tidak ada alat pengisian BBM yang aneh-aneh karena semua terpasang pada tempatnya sesuai tanda tera 2011. Kalaupun ada kelebihan atau kekurangan, itu karena setiap alat takar punya karakter yang berbeda-beda. Ada pula yang sudah aus. Sementara ini kami tidak menemukan adanya kecurangan," terangnya.
Dinperindag dalam waktu dekat juga akan mengawasi sekitar 10-12 SPBU di Demak dan Kudus. Dinperindag juga sudah mengawasi SPBU di jalur tengah seperti Wonogiri, Sukoharjo, Solo dan Boyolali. Tidak tertutup kemungkinan SPBU di jalur alternatif juga akan diawasi.
( Fani Ayudea / CN34 / JBSM )