Oman
mengungkapkan, dari delapan SPBU di Wonosobo, hanya ada tiga SPBU yang
memiliki layanan pertamax. Padahal jika BBM jenis premium dibatasi
pengganti alternatifnya adalah pertamax.
“Kondisi
itulah yang membuat rencana realisasi pembatasan premium belum siap
untuk dilakukan di daerah. Karena secara teknis kondisi riil di lapangan
memang tidak memungkinkan. Jika dipaksakan yang jelas akan terjadi
permasalahan pada tahapan realisasinya,” katanya di Wonosobo.
Oman
mengatakan permasalahan lain, seperti yang diatur dalam rencana
pembatasan yakni untuk jenis kendaraan yang pembuatannya tahun 2005 ke
atas terkena pembatasan, sedangkan yang di bawahnya tidak. "Isu tersebut
dalam sepekan ini mulai mempengaruhi beban psikis konsumen. Terutama
para pemilik kendaraan yang tahun pembuatannya di bawah tahun 2005,"
paparnya.
Menurut
Oman, kemungkinan besar rencana pembatasan BBM premium bakal ditunda
atau batal. Karena baru sebagian kecil SPBU yang melengkapi fasilitas
penyediaan BBM jenis pertamak maupun bio solar. (Krj/Art)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih sudah mengunjungi blog kami
Silahkan tinggalkan pesan Anda