Minggu, 18 Maret 2012

PPIW Tolak RITA

16 Maret 2012
Pedagang Tolak Perpanjangan Izin Rita
 0
 5
WONOSOBO- Paguyuban Pedagang Pasar Induk Wonosobo (PPIW) menolak perpanjangan izin swalayan Rita Pasaraya. Mereka bealasan keberadaan Rita menyengsarakan pedagang tradisional karena jaraknya terlalu dekat.
Untuk menggalang kekuatan aksi penolakan, PPIW sudah meminta dukungan ke bupati dan DPRD dengan melayangkan surat resmi. Terdapat lima alasan para pedagang pasar menuntut pembatalan perpanjangan yaitu tidak sesuai dengan Perbub 21 tahun 2008, sesuai janji bupati dan ketua DPRD, untuk melindungi pedagang pasar tradisional, untuk pemerataan keramaian dan gedung Rita harus dialihfungsikan menjadi lahan parkir pasar.
Ketua PPIW Wonosobo, H Munfari mengatakan, para pedagang sudah tekad untuk menolak perpanjangan izin Rita Plasa Raya.
Pihaknya telah mengendus bahwa izin yang habis pada tahun 2012 ini akan diperpanjang oleh investor dibawah payung PT Rita Ritelindo.
“Dengan alasan apapun kami tidak setuju perpanjangan izin Rita Pasar Raya,” katanya.
Dia sudah melayangkan surat ke bupati dan DPRD pada awal Maret untuk meminta dukungan agar aspirasi para pedagang diperhatikan. Dalam surat sebanyak lima lembar tersebut pedagang tidak menginginkan hak guna bangunan (HGB) aset daerah yang sejak 30 tahun disewa PT Rita Ritelindo hanya dikuasai investor dan tidak membawa dampak perekonomian rakyat kecil.
Bahas Penolakan
Ketua Komisi B DPRD Wonosobo, Ika Sulistya Putra usai rapat membahas penolakan pedagang, Kamis (15/3) mengatakan, pihaknya belum bisa memutuskan apakah menolak atau tidak.
Namun, secara garis besar jajaran komisi yang membidangi perekonomian ini sudah mengeluarkan rekomendasi bahwa pedagang pasar perlu membuat perencanaan yang matang dengan mempertimbangkan skala prioritas perekonomian daerah.
Dia tidak ingin penolakan tersebut tanpa didasari dengan pertimbangan yang matang.
“Perlu adanya perencanaan dampak perekonomian yang ada. Kalau ditolak kemudian tidak ada solusi peruntuan bekas gedung kan yang rugi juga masyarakat,” katanya.
Pasalnya, di sekitar swalayan Rita Pasar Raya juga terdapat sejumlah pedagang kaki lima dan pedagang dadakan yang selama ini menggantungkan hidupnya di sekitar swalayan.
Dia meminta kepada pedagang dan pemerintah daerah untuk membuat blue print peluang ekonomi jangka menengah dan jangka panjang. Dari langkah itulah baru bisa ditempuh langkah kongkrit yang saling menguntungkan antara pedagang kecil dan kemajuan investasi di Wonosobo.(H67-45)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah mengunjungi blog kami
Silahkan tinggalkan pesan Anda