Ratusan Ton
Pupuk Bersubsidi Diselewengkan
WONOSOBO,
suaramerdeka.com - Sekitar 210
ton pupuk bersubsidi yang masuk ke Wonosobo diduga diselewengkan oleh oknum
yang tak bertanggungjawab. Hal itu karena adanya peluang masa transisi
perubahan warna warna pupuk dari semula putih menjadi merah muda.
Masa
peralihan pupuk bersubsidi tersebut sebenarnya berlaku mulai tanggal 1 Oktober
2011 lalu. Namun, di sejumlah distributor dan pengecer yang ada di Wonosobo,
stok pupuk yang semestinya ada pada kurun tiga bulan terakhir justru sudah
menghilang.
Hasil pantauan
Disperindag di lapangan, Rabu (4/1), selama masa transisi dari bulan Oktober
sampai Desember 2011, secara cepat pupuk warna merah muda sudah habis di gudang
lini 3 distributor dan lini 4 gudang para pengecer. Hilangnya pupuk milik
rakyat tersebut terindikasikan adanya permainan di tingkat distributor dan
pengecer sebagai garda kedua dan terakhir dalam penyaluran pupuk bersubsidi.
Petugas
Penyidikan Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Disperindag Wonosobo, Oman Yanto
menemukan pelanggaran tersebut. Salah seorang pengecer pupuk bersubsidi
mengakui adanya permainan dalam penyaluran pupuk.
Pupuk yang
diduga diselewengkan bukan peruntukannya pada bulan Januari 2012 mencapai 210
ton lebih. Sejumlah distributor beralasan, masa peralihan menjadi waktu yang
tepat menyimpan pupuk bersubsidi dan dijual kembali dengan harga tinggi. Saat
ini harga dari kios Rp 75.000 per sak, pada tahun 2012 ini diperkirakan bisa
terjual lebih dari Rp 100 ribu.
( Edy
Purnomo / CN26 / JBSM )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih sudah mengunjungi blog kami
Silahkan tinggalkan pesan Anda